Sunday 31 August 2014

Mekong Delta Trip Feels Like Korean

Sungai Mekong, Vietnam
Selama lebih dari satu dasawarsa genre Korea telah memberi warna tersendiri dalam hidup saya. Ceile bahasanya..Entah itu dalam kondisi apapun, yang jelas tidak sehari pun terlepas dari yang namanya berbau-bau Korea. Sebut saja, sehari-hari adalah wajib bagi saya untuk mendengarkan list lagu Korea favorit dan adalah wajib untuk update K-drama terbaru.Haha, segitunya ya kak!. Lalu bagaimana saat saya traveling? Bukan berarti efek sedang traveling di Vietnam benar-benar membuat saya lepas dari gelombang negara abang Kyuhyun ini .    

Kejadian ke-1..Kembali ke waktu pertama kali mendarat di Tan Son Nhat Airport...Ketika sedang menunggu antrian imigrasi kedatangan, tiba-tiba mata tertuju kepada dua orang lelaki asing yang ada di depan antrian saya. Tentu saya bisa langsung memastikan asal negara dari perawakan mereka, pastilah Korea (entah itu Utara atau Selatan). Selama menunggu antrian, di antara beberapa bahasa percakapan orang-orang di sekitar yang tak saya mengerti hanya ada satu bahasa yg tidak asing lagi di telinga saya. Yap apalagi kalau bukan bahasa yang hampir setiap sore saya dengar di K-Drama channel tv favorit saya. Jadilah, sepanjang menunggu antrian, mencoba mengartikan apa yang dibicarakan oleh 2 orang oppa  ini (oppa : abang). Jurus ampuh mengatasi kejenuhan dalam mengantri. Ohh,, come on!! ini Vietnam Ran, bukan Korea.. Haha,,mengapa tidak bisa sehari pun lepas dari yang berbau-bau Korea.

Kejadian ke- 2.. Hari kedua di Ho Chi Minh.. Sewaktu ikut tur Cu Chi Thunnel. Si pemandu wisata kami bercerita bahwa “dari sekian banyak populasi orang asing di Saigon, yang paling mudah ditemukan adalah orang Korea”. Entah benar atau tidak,  terbukti dari intensitas penerbangan nonstop Ho Chi Minh City ke Seoul atau sebaliknya adalah yang paling banyak. Atau lihat saja pesatnya ekspansi bisnis industri pabrikan salah satu brand elektronik ternama asal negri ginseng di Ho Chi Minh. Efeknya tentu semakin banyak orang Korea yang masuk dan keluar dari negara Paman Ho ini baik itu untuk urusan bisnis ataupun untuk liburan.

Kejadian ke-3..Chi Linh merekomendasikan trip Delta Mekong. Chi Linh bercerita bahwa Mekong Delta One Day Trip paling diminati di kalangan turis asing. Trip ini  membawa kamu untuk lebih mengenal realita kehidupan tradisional masyarakat di Vietnam Selatan. Tetapi mungkin trip ini akan kurang menarik bagimu karena  hal-hal yang akan ditunjukkan di trip ini hampir semua ada di negaramu yang juga negara tropis, kelakar chi Linh kepada saya. Intinya trip ini mengajak kita untuk mengenal bagaimana kehidupan dan lingkungan masyarakat negara tropis Vietnam di Delta Mekong. Hmmm,,okeh terlepas dari menarik atau tidak, saya benar-benar ingin merasakan tur menjelajah Sungai Mekong yang sejak lama sudah membuat saya penasaran. Toh juga ini rasa Vietnam, pastinya akan ada hal berbeda yang saya dapat dari tur ini.

Jadilah sehari sebelum trip saya memesan satu tiket Mekong Delta One Day Trip (My Tho – Ben Tre) langsung di kantor TheSinh Tourist. Dengan harga tiket untuk one day trip 209.000 VND atau sekitar 105.000 IDR Sudah termasuk harga tiket : transportasi bus AC pp, boat trip, tour guide English speaking, light lunch, fruit snack, and 1 bottle of dringking water. Untuk light lunch saya sendiri diberi special menu “no meat” . Ketika mendaftar, ternyata admin TheSinh Tourist telah paham mengenai kekhususan menu makanan (halal) bagi turis muslim.  For more information click here : www.thesinhtourist.vn.

Pukul 08.00 pagi waktu Vietnam, saya sudah standby di kantor TheSinh Tourist untuk menunggu keberangkatan bus Mekong Delta Trip. Rupa-rupanya rombongan trip ini didominasi oleh orang Korea. Rombongan terdiri dari 17 orang (13 orang Korea, 2 orang lelaki Prancis, 1 wanita Jepang, dan saya sendiri wanita Indonesia ). Di sinilah cerita Trip Satu Hari Delta Mekong Rasa Korea itu berawal!

 Tiket Trip Delta Mekong & Kantor TheSinh Tourist


Sesuai jadwal, bus berangkat jam 8.30 dari kawasan De Tham Street menuju My Tho. Pemandu wisata kami sebut saja namanya Ong Saigon aka abang Vietnam, mulai bercerita tentang Delta Mekong.

Mekong Delta dalam bahasa Vietnam disebut Đng bng Sông Cu Long atau Nine Dragon River Delta. Terletak di wilayah barat daya Vietnam dimana tempat bermuara Sungai Mekong menuju Laut China Selatan dan hulunya berasal dari Dataran Tinggi Tibet, China. Daerah Delta Mekong meliputi sebagian besar daerah tenggara Vietnam seluas 39.000 km persegi. Karena berada di daerah muara tentu saja kawasan ini terkenal subur. Daerah yang kaya akan produk pertanian dan perikanan. Karena tanah suburnya, Delta Mekong merupakan daerah lumbung beras bagi Vietnam.

Vietnam Mekong Delta Map

Perjalanan menuju My Tho ditempuh selama kurang lebih 2 jam. My Tho merupakan kota terdekat dari daerah Delta Mekong ke Ho Chi Minh City.

Pemandangan dari Saigon ke My Tho

Sepanjang perjalanan menuju My Tho disuguhi oleh pemandangan hijaunya hamparan padi yang tumbuh subur di delta ini.

Sungai Mekong memegang peranan penting bagi transportasi perairan Vietnam


Sesampainya di My Tho, kami diajak menuju dermaga sungai. Kemudian menaiki motor boat kayu. Dari dermaga ini-lah cerita petualangan menyusuri keindahan Delta Mekong dimulai. Rute trip ini adalah menyusuri Delta Mekong dari My Tho menuju Ben Tre. Pelayaran motor boat menjelajah Ben Tre akan berhenti di Dragron, Unicorn and Phoenix Island.

Pemandangan Sepanjang Perjalanan Menuju Ben Tre
 
Pohon kelapa termasuk jenis tumbuhan dominan yang tumbuh sumbur di delta ini  

Rumah-rumah  panggung masyarakat berdiri di sepanjang bibir Sungai Mekong 
Realita pemandangan di atas sebenarnya sudah tidak asing bagi saya sendiri karena di tanah air pun sudah menjadi pemandangan yang biasa terutama daerah domisili saya sekarang yaitu Tana Tidung, Kalimantan Utara. Tetapi tentu berbeda dengan turis Korea, Jepang, dan Prancis di kelompok tur ini. Mereka terlihat begitu bahagia menikmati pemandangan Delta Mekong ini. 

Pemberhentian pertama. Kami diajak berjalan menyusuri jalan setapak yang sebagian besar sudah dibuat permanen dan melihat berbagai jenis tanaman buah tropis tumbuh subur di delta ini. Ada nangka, nenas, pisang, jeruk,mangga dan berbagai jenis kelapa hingga berbagai macam tanaman bumbu dapur. Saya sendiri bukannya fokus terhadap penjelasan Ong Saigon tentang berbagai macam buah tropis ini., malah lebih fokus mengabadikan moment ekpresi takjub penuh bahagia peserta trip dari Korea. Bagi mereka bisa langsung melihat tumbuhan buah-buah tropis ini adalah sesuatu yang amazing. Ong Saigon berkata bahwa tumbuhan ini banyak tumbuh di negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kemudian semua peserta melirik ke saya karena saya adalah satu-satunya orang Asia Tenggara di trip ini. (Mungkin mereka bingung kalau beginian ada di negara saya mengapa saya harus jauh-jauh datang ke Vietnam untuk ikut tur ini #entahlah).

Menyenangkan melihat pohon pisang dan kelapa secara langsung “dari sudut pandang orang Korea"

 
Various kinds of coconut

 
Jeruk Bali atau Citrus grandis. Udah jarang menemukan buah beginian


Dan menyadari satu grup trip dengan kembaran ajusshi Choi Jung-woo (aktor senior Korea) #randompic #lol

Setelah menjelajah seisi kebun tanaman tropis ini dilanjut melihat makanan olahan kelapa dan berbagai jenis kerajian tangan berbahan kelapa di salah satu workshop. Jika berminat silahkan berbelanja sebagai oleh-oleh. Hmm,,saya sendiri merasakan taster gratisan makanan olahan kelapa sudah cukup. "Haha, dasar si kakak mah demen gratisan".

Olahan makanan dari buah kelapa dan kerajian tangan dari bahan kelapa

Tidak terasa telah tiba waktu makan siang. Kami pun diajak bersantai di sebuah pondok kayu. Peserta trip dibagi ke 4 meja makan. Saya, Keiko (bukan nama asli), dan 3 orang Korea dalam satu meja makan. Sambil menunggu makanan utama dihidang. Di sinilah saya mulai mengobrol secara intens dengan turis negara Asia Timur tersebut. Ceritanya si eonni bersama 2 orang sahabatnya penasaran kok bisa saya sedikit berbahasa Korea."Tentu saja eonni, yang di depanmu ini adalah pecinta K-drama sejati" jawab saya dalam hati #lol. Si Eonni kemudian membuat lelucon bahwa teman satunya adalah kembaran “PSY” (penyanyi yang ngehits sejak tahun 2012 dengan lagu Gangnam Style). Ketika makanan sudah terhidang di meja kita, saya pun mencoba mempraktikkan bahasa Korea saya yang tak ada apa-apanya. "Mani bogo!” (makan yang banyak), haha. Percakapan ini semakin menambah senyum ketiga teman baru saya itu. Keiko juga ikut terbawa suasana persahabatan beda negara ini.
 
Sajian santapan makan siang 

Hidangan yang disajikan lagi-lagi tidak asing semangkuk kecil sup (mengandung daging), nasi putih, sayur tumis-tumisan,satu porsi besar ikan goreng (ikan apa ya' namanya?), saus cabai, dan goi cuon (summer roll) . Menu makanan termasuk dalam paket tur sedangkan minuman dibeli secara terpisah. Karena keakraban selama makan siang ini, si brother PSY membayar minuman kami satu meja. "Kamsahamnida brother".

Makanan saya yang berbeda ternyata membuat mereka penasaran. Saya menjelaskan bahwa saya vegetarian jika sedang traveling dan saya jelaskan bahwa di agama saya tidak membolehkan makanan tertentu (yang tidak halal). "Aaaaa (oo begitu)" kata mereka.

Ohh iaa eonni adalah seorang suster yang hobi traveling. Dan temannya si abang “PSY” itu sangat lucu penuh dengan guyonan yang membuat saya tak berhenti tersenyum di trip ini. Ceritanya dalam waktu dekat dia akan traveling ke Indonesia tepatnya Pulau Bintan. Saya pun menceritakan sedikit tentang Bintan karena saya memang pernah kesana. Mencoba promosi ceritanya :).

Melanjutkan pelayaran menyusuri Sungai Mekong. Semakin menuju aliran sungai yang lebih kecil dan didominasi oleh tanaman nipah di tepi kiri kanan sungai.


Hutan Nipah Vietnam, Indonesia juga punya (contoh Kalimantan Utara) yang jauh lebih rimba menurut saya  (just info)
 
Pemberhentian kedua. Kami diajak melihat pabrik pemanfaatan pohon kelapa. Dan melihat produk yang dapat dihasilkan oleh tumbuhan yang hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan. 

Kelapa (Cocos nucifera) : Tree of Life
 
Dilanjutkan dengan melihat peternakan lebah madu. Dan mencicipi segelas kecil madu dengan gratis. Jika berminat, dijual juga madu dan bee pollen dalam kemasan botol .

Bee & Honey

Tiba-tiba di tengah trip, hujan deras mengguyur daerah delta ini. Kami pun menjadi lebih lama duduk santai menunggu hujan reda di pondok. Obrolan kembali berlanjut dengan teman Korea dan Jepang baru saya ini. Ceritanya…si eonni salut mendengar cerita keberanian solo traveling pertama saya ini. Sampai-sampai bertanya status ketika melihat cincin di jari saya “padahal hanya aksesoris tidak lebih” ..atau…(mungkin si eonni mau mengenalkan adik lelakinya yang di Korea sana #ngayal). Karena mendengar pembicaraan orang-orang di sini, Mekong Delta telah berubah menjadi berasa Korea.

Tebak  yang mana “brother” PSY? 

Setelah hujan reda, kami berjalan menyusuri jalan setapak melewati kebun kelapa.Sampai lah kami di ujung jalan di sebuah perkampungan kecil. Pedati kuda milik penduduk lokal telah menanti untuk mengantar kami ke tujuan selanjutnya. Menaiki pedati juga bukanlah yang pertama bagi saya. Berbeda dengan 2 orang pasangan muda-mudi Korea yang satu pedati dengan saya. Mereka tampak sangat kegirangan mengabadikan momen bahagia menaiki kendaraan tradisional yang tidak ada di negara mereka. 


Kemudian berhenti di depan sebuah gang sempit. Lanjut berjalan melewati gang semi permanen. Tibalah kami di sebuah gazebo pertemuan yang sudah diisi lumayan ramai dengan (kelompok trip lain ). Sambil melihat pertunjukan musik tradisional diiringi penyanyi lokal, kami disuguhin oleh aneka buah tropis. Ada buah naga, semangka, rambutan dan rambe. Bagi saya yang tidak asing dengan buah-buahan ini, membantu teman baru saya menjelaskan bagaimana cara memakan buah tropis tersebut. 


Di sela-sela pertunjukan terdapat sebuah tantangan dari seorang pawang ular untuk melingkarkan ular piton nya kepada turis yang berani. Entah efek apa saya pun menjadi peserta wanita pertama yang berani melingkarkan ular tersebut di leher saya dan membiarkannnya menjulur beberapa saat (mungkin efek tatapan mata salah satu abang Korea di sini). Sampai-sampai salah seorang cewek Korea bilang “you’re so brave”.

Playing with Python “Korean Version”

Playing with Python “Korean Girl eh Batak Version” 

Lanjut menuju aliran sungai kecil. Kami menaiki perahu kecil yang dikemudikan oleh penduduk lokal. Menyusuri aliran sungai dengan perahu yang hanya di isi oleh 4 orang termasuk pendayung. Melewati belantara nipah menuju muara, pertemuan dengan Sungai Mekong, dimana motor boat kami telah menunggu untuk lanjut ke destinasi selanjutnya. Sepanjang perjalanan menuju muara sungai ini menurut saya yang paling epic bukannya merasakan suasana Sungai Mekong khas Vietnam malah berasa seperti menyusuri Sungai Han, efek dari mendengarkan percakapan romantis pasangan Korea yang satu perahu dengan saya .



Pemberhentian terakhir. Mengunjungi lokasi pembuatan dan penjualan oleh-oleh khas Delta Mekong berupa permen kelapa.

Pabrik pembuatan coconut candies

Challenge : mengupas kulit kelapa. Siapa yang berhasil? Ong Saigon (tour guide) kami atau Oppa Korea ini?

Berakhir sudah trip Delta Mekong. Kami pun kembali ke dermaga dengan backsound hujan deras mengguyur delta emas ini.

Sebelum berpisah, anak dari salah satu keluarga Korea trip ini mengucapkan salam perpisahan, "nice to meet you, see you next time" begitulah katanya kepada saya di akhir perjumpaan. Huahh padahal sepanjang trip, abang Korea yang satu ini selalu diam dan hanya senyum-senyum memperhatikan pembicaraan saya dan eonni. Kalimat terakhirnya itu! #kode #abaikansaja #lol.

Demikianlah cerita pengalaman saya mengikuti "Mekong Delta one day trip" rasa Korea. Dari perjalanan ini saya melihat betapa keseriusan Vietnam (baik itu pengelolaan fasilitas, transportasi dan promosi) sehingga menjadikan Mekong Delta menjadi andalan destinasi wisata yang berkelas internasional. Lihat saja betapa antusiasnya dan bahagianya turis-turis asing itu dalam mengikuti trip Delta Mekong ini. Salut!!

Annyeonghi gasibsio, Mekong Delta!! 
tm bit!! 
Bye bye

----------------------------
Eonni (baca onni) : panggilan untuk kakak perempuan dari adik perempuan
Oppa (baca uppa) : panggilan untuk kakak laki-laki dari adik perempuan 
Ajusshi : panggilan untuk pria yang lebih tua dan sudah menikah 
Delta: tanah datar hasil pengendapan yang dibentuk oleh sungai, muara sungai, dimana timbunan sediment tersebut mengakibatkan propagradasi yang tidak teratur pada garis pantai (Coleman, 1968; Scott & Fischer, 1969)
Nipah : sejenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut

No comments:

Post a Comment