Saturday 11 April 2015

Cuci Mata di Insadong


Insadong terletak tidak jauh dari Bukchon Hanok VillageDari Anguk Station (Seoul Subway Line 3, Exit 6), cukup berjalan kaki sekitar 100 m, kemudian belok kiri.  Atau bisa diakses dari Jonggak Station (Seoul Subway Line 1, Exit 3). Dari Jonggak Station, berjalan kaki sekitar  300 m, kemudian belok kiri di 4 persimpangan jalan, lanjut lagi berjalan kaki sekitar 100 m, Jalan Insadong (Insadong – gil) berada di sisi kiri jalan.

Pada masa Dinasti Joseon (1392-1910), Insadong- gil merupakan Dohwawon yaitu tempat belajar bagi pelukis kerajaan. Wilayah ini berkembang menjadi pusat seni bagi pelukis & pengrajin. Para pecinta seni tersebut kemudian mendirikan toko di sepanjang jalan Insadong. Berbagai kerajinan rakyat seperti tembikar dan lukisan dijual di tempat ini. Hingga saat ini Insadong telah menjelma menjadi salah satu pusat barang-barang antik/tradisional khas Korea. Bangunan-bangunan toko modern berdampingan dengan bangunan-bangunan tradisional Korea semakin menambah keunikan Insadong.

Menyusuri jalanan dan gang-gang di Insadong membuat kita bisa merasakan atmosfer tradisional Korea melalui toko-toko antik yang menjual barang-barang tradisional khas Korea. Keramik, bahan kaligrafi, mebel antik, hanji (kertas tradisional), hanbok (pakaian tradisional), teh tradisional, souvenir dan aksesoris cantik dijual di sini. Barang-barang tersebut dijual dengan harga variatif, mulai dari yang murah (ribuan won) hingga berharga jutaan won.

Selain toko-toko yang menjual barang antik, juga terdapat kafe, restoran tradisional, dan ratusan galeri seni. Salah satu kompleks perbelanjaan yang populer di Insadong yaitu Ssamzie-gil. Desain interior gedung mall berlantai 4 ini sangat unik. Dari toko satu ke toko lainnya merupakan ruang terbuka tangga spiral. Di lantai atas gedung terdapat sebuah taman kecil. Barang-barang yang dijual di sini lebih ditujukan untuk anak-anak muda. Tak heran Ssamzie-gil juga menjadi lokasi hang out anak-anak muda Korea. 

Insadong semakin meriah dengan berbagai penjual makanan pinggir jalan (pojangmacha) yang menjajakan berbagai jenis jajanan kaki lima khas Korea. Seperti tteokboki (kue beras pedas), odeng (fish cake), gyeranppang (kue manis Korea), hotteok (pancake Korea), Bbopki (Korean sugar cookies), Hweori Gamja (keripik kentang tusuk). Adalah jajanan pinggir jalan yang dapat dengan mudah kita temukan di jalanan utama & gang – gang Insadong.

Insadong menjadi salah satu tujuan wisata berbelanja di Seoul yang tak pernah sepi oleh pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Saya pun bertemu beberapa wisatawan Indonesia, ibu-ibu pejabat yang sedang sibuk belanja sepertinya. Karena belum berniat berbelanja, saya pun hanya sekedar cuci mata melihat cantiknya barang-barang antik Korea yang ada di sini. Di akhir penjelajahan Insadong siang itu, saya mencicipi hotteok, pancake manis ala Korea, InshaAllah halal.


Di salah satu view Ssamzie-gil. Lokasi window shopping yang paling saya sukai di Insadong. Berkunjung kesini terinspirasi dari Seoul Song yang dipopulerkan oleh Super Junior dan SNSD (2009).

 Tourist Map of Insadong

No comments:

Post a Comment